Jumat, 22 Januari 2016

Transistor UJT dan BJT

Diposting oleh Unknown di 22.08 0 komentar

Transistor UJT (UniJunction Transistor)
            Unijunction transistor merupakan sebuah komponen elektronik semi konduktor yang hanya mempunyai satu pertemuan.


            UniJunction Transistor mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1 dan B2). Basis dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan. Dua sambungan ohmik B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang silikon. Resistansi di antara B1 dan B2 ketika emitor dalam keadaan rangkaian terbuka dinamakan resistensi antarbasis (interbase resistance).
Ada dua tipe dari transistor pertemuan tunggal, yaitu:
·         Transistor pertemuan tunggal dasar, atau UJT, adalah sebuah peranti sederhana yang pada dasarnya adalah sebuah batangan semikonduktor tipe-n yang ditambahkan difusi bahan tipe-p di suatu tempat sepanjang batangan, menentukan parameter ɳ dari peranti. Peranti 2N2646 adalah versi yang paling sering digunakan.
·         Transistor pertemuan tunggal dapat diprogram, atau (Programmable Unijunction Transistor) PUT, sebenarnya adalah saudara dekat tiristor. Seperti tiristor, ini terbentuk dari empat lapisan P-N dan mempunyai sebuah anode dan sebuah katode yang tersambung ke lapisan pertama dan lapisan terakhir, dan sebuah gerbang yang disambungkan ke salah satu lapisan tengah. Penggunaan PUT tidak dapat secara langsung dipertukarkan dengan penggunaan UJT, tetapi menunjukkan fungsi yang mirip. Pada konfigurasi sirkuit konvensional, digunakan dua resistor pemrogram untuk mengeset parameter ɳ dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT berlaku seperti UJT konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti ini.
            Cara kerja UniJunction Transistor yaitu UJT dipanjar dengan tegangan positif di antara kedua basis. Ini menyebabkan penurunan tegangan disepanjang peranti. Ketika tegangan emitor dinaikkan kira-kira 0,7V diatas tegangan difusi P (emitor), arus mulai mengalir dari emitor ke daerah basis. Karena daerah basis disupply sangat ringan, arus tambahan (sebenarnya muatan pada daerah basis) menyebabkan modulasi konduktifitas yang mengurangi resistansi basis di antara pertemuan emitor dan saluran B2. Pengurangan resistansi berarti pertemuan emitor lebih dipanjar maju, dan bahkan ketika lebih banyak arus diinjeksikam. Secara keseluruhan, efeknya adalah resistansi negatif pada saluran emitor. Inilah alasan mengapa UJT sangat berguna, terutama untuk sirkuit osilator sederhana.
            Penggunaan UniJunction Transistor yaitu pada osilator relaksasi, selain penggunaan pada osilator relaksasi, penggunaan UJT dan PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll). Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT karena waktu hidup peranti meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting untuk pengendalian AC arus tinggi.
Salah satu contoh Aplikasi Unipolar Junction Transistor adalah sebagai Osilator Relaksasi. Osilator Relaksasi adalah Osilator dimana kondensator diisi sedikit demi sedikit dan lalu dikosongkan dengan cepat.

                                   Contoh Rangkaian Oscilator Relaksasi Dengan UJT


Dari contoh rangkaian oscilator relaksasi diatas rangkaian RC terdiri atas R1 dan C1 . Titik sambungan rangkaian RC dihubungkan dengan emitor dari UJT. UJT tidak akan berkonduksi sampai pada harga tegangan tertentu yang dicapai pada pengisian kapasitor. Saat terjadi konduksi sambungan E-B1 menjadi beresistansi rendah. Ini memberikan proses pengosongan C dengan resistansi rendah. Arus hanya mengalir lewat R3 saat UJT berkonduksi. Pada rangkaian ini sebagai R3 adalah speaker.
            Pada saat pertama kali diberi catu daya, osilator UJT dalam kondisi tidak berkonduksi sehingga titik sambungan RC  E- B1 mendapat bias mundur. Dalam waktu singkat muatan pada C1 akan terpenuhi (dalam hal ini ukuran waktu adalah R*C ). Dengan termuatinya C1 akan menyebabkan sambungan E- B1 menjadi konduktif atau memiliki resistansi rendah. Selanjutnya terjadi pengosoangan C1 lewat sambungan E- B1 yang memiliki resistansi rendah. Ini akan menghilangkan bias maju pada emitor. UJT selanjutnya menjadi tidak berkonduksi dan C1 mulai terisi kembali melalui R1 dan proses ini secara kontinu akan berulang.
        Osilator UJT dipakai untuk aplikasi yang memerlukan tegangan dengan waktu kenaikan (rise time) lambat dan waktu jatuh (fall time) cepat. Sambungan E- B1 dari UJT memiliki keluaran tipe ini. Antara B1 dan “ground” pada UJT menghasilkan pulsa yang tajam (spike pulse). Keluaran tipe ini biasanya digunakan untuk rangkaian pengatur waktu dan rangkaian penghitung. Sebagai kesimpulan osilator UJT sangat stabil dan akurat untuk konstanta waktu satu atau lebih rendah.


BJT (Bipolar Junction Transistor)
Tersusun atas tiga material semikonduktor terdoping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan kolektor (Gambar 1). Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-emitter junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).

                                    Gambar 1. Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)



Gambar 2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole sebagai muatan pembawa (carriers) didalam struktur transistor.


                                                Gambar 2. Simbol BJT tipe npn dan pnp


Prinsip Kerja Transistor

Gambar 3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE) dibias maju (forward-biased) sedangkan sambungan base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).

           Gambar 3. Forward-Reverse Bias pada BJT


Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 4). Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan tegangan negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn yang ada. Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.
Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.

Sumber :
Anonim,. “Unijunction Transistor.”
http://www.americanmicrosemi.com/tutorials/unijunction.htm. Online
Anonim,. “Transistor Sambungan Tunggal.”
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_tunggal. Online
Anonim,. “Unipolar Transistor.” http://www.allaboutcircuits.com/vol_3/chpt_7/8.html. Online
Anonim,. “Konsep Dasar Oscilator Relaksasi.” http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-oscilator-relaksasi/. Online

Sabtu, 16 Januari 2016

Daerah Kerja Transistor

Diposting oleh Unknown di 04.06 0 komentar
Cara Kerja Transistor 



  • Pikirkan transistor sebagai 2 dioda yang saling berlawanan.
  • Sambungan emiter-basis merupakan bias maju akibat V2 sedangkan basis-kolektor sebagai bias mundur. Elektron akan mengalir dari emiter ke basis. Begitu elektron melewati basis, maka elektron akan menghadapi potensial positif dari kolektor. Karena basis sangat tipis, maka hampir semua elektron ke arah kolektor dan hanya sejumlah kecil (5%) dikumpulkan basis membentuk arus IB
  • Arus basis sangat kecil (mikro ampere) sering diabaikan, sehingga yang sering dinamakan arus transistor adalah IE dan IC
IE = IC + IB
Daerah Operasi Transistor
Transistor mempunyai daerah Operasi Transistor, yaitu :
  1. Daerah Aktif
  2. Daerah CutOff
  3. Daerah Saturasi
1. Cut Off
Jika tegangan VCC dinaikkan perlahan-lahan, sampai tegangan VCE tertentu tiba-tiba arus IC mulai konstan. Pada saat perubahan ini, daerah kerja transistor berada pada daerah cut-off yaitu dari keadaan saturasi (On) menjadi keadaan mati (Off). Perubahan ini dipakai pada system digital yang hanya mengenal angka biner 1 dan 0 yang tidak lain dapat direpresentasikan oleh status transistor OFF dan ON.   
Misalkan pada rangkaian driver LED di samping, transistor yang digunakan adalah transistor dengan β = 50. Penyalaan LED diatur oleh sebuah gerbang logika (logic gate)  dengan arus output high = 400 uA dan diketahui tegangan forward LED, VLED = 2.4 volt. Lalu pertanyaannya adalah, berapakah seharusnya resistansi RL yang dipakai. 

IC = β IB = 50 x 400 uA = 20 mA. 

Arus sebesar ini cukup untuk menyalakan LED pada saat transistor cut-off. Tegangan VCE pada saat cut-off idealnya = 0, dan aproksimasi ini sudah cukup untuk rangkaian ini.

RL = (VCC - VLED - VCE) / IC
      = (5 - 2.4 - 0)V / 20 mA
      = 2.6V / 20 mA
      = 130 Ohm

2. Saturasi
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0 volt sampai kira-kira 0.7 volt (transistor silikon), yaitu akibat dari efek dioda kolektor-base yang mana tegangan VCE belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran elektron.

3. Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region). 
Jika hukum Kirchhoff mengenai tegangan dan arus diterapkan pada loop kolektor (Rangkaian CE), maka dapat diperoleh hubungan :
VCE = VCC - ICRC

Dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah : 
PD = VCE.IC

Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya transistor adalah tegangan kolektor-emitor dikali jumlah arus yang melewatinya.
Dissipasi daya ini berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor. Umumnya untuk transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi PDmax. Spesifikasi ini menunjukkan temperatur kerja maksimum yang diperbolehkan agar transistor masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya PDmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.

Jumat, 08 Januari 2016

Hubungan Statistika Dengan Ilmu Komputer

Diposting oleh Unknown di 05.48 0 komentar



Statistika adalah   ilmu   yang   mempelajari   bagaimana   merencanakan,   mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Ilmu komputer adalah studi sistematik tentang proses algoritmik yang menjelaskan dan
mentransformasikan  informasi,  baik  itu   berhubungan dengan   teori-teori,  analisa,   desain, efisiensi, implementasi, ataupun aplikasi-aplikasi yang ada padanya.
Hubungan Statistika Dengan Ilmu Komputer

Komputer dan Statistik sangan beruhungan erat, dari arti kata masing-masing keduanya adalah
Ø  Komputer berasal  dari kata computari dalam bahasa yunani yang berarti mengolah data
Ø  Statistik berasal dari kata statistic yang dapat didefinisikan  sebagai data yang telah terolah. Apakah itu data yang telah terolah? Tidak lain adalah data  mentah yang kemudian mengalami proses pengolahan data.
Dengan bantuan komputer, pengolahan  data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan lebih akurat.  Hal ini sangat dibutuhkan bagi para pengambil keputusan karena informasi yang tepat tapi  lambat tersajinya akan menjadi “basi”, sedangkan informasi yang walaupun cepat namun  tidak akurat akan menghasilkan keputusan yang bisa salah.
PROGRAM KOMPUTER STATISTIK
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer  statistik, dari yang “kuno”  dan berbasis DOS seperti Microstat sampai program berbasis Windows seperti SPSS,S-PLUS,  R, Eviews, Minitab, dan lainnya. Pada dasarnya, program komputer yang berhubungan  dengan pengolahan data statistik bisa dibagi menjadi tiga kelompok:
1. MEMBUAT SENDIRI PROGRAM STATISTIK
Perhitungan statistik bisa dibuat sendiri untuk kegunaan tertentu dengan  bahasa BASIC, PASCAL, dan lainnya. Walaupun mampu menghasilkan  output yang memadai, namun kecuali untuk kegunaan yang bersifat khusus,  pembuatan program sendiri tidak populer dilakukan saat ini.
2. PROGRAM STATISTIK SEBAGAI ADD-INS DARI PROGRAM LAIN
Perhitungan statistik bisa juga dilakukan lewat program yang sebenarnya  tidak difokuskan pada persoalan statistik, namun mampu memproses data-data  statistik dengan cukup memadai. Sebagai contoh, software spreadsheet  Microsoft Excel yang mempunyai ADD-INS (program bantu), di mana  dengan menginstal menu ANALYSIS TOOLPAK, bisa didapatkan serangkaian  prosedur statistik yang memadai.
3. PROGRAM KHUSUS KOMPUTER STATISTIK
Pengolahan data statistik, sejalan dengan makin spesialisasinya banyak software, bisa dilakukan dengan software yang khusus digunakan untuk pengolahan data  statistik. Sofware seperti itu hanya melakukan pengolahan data statistik deskriptif maupun  induktif, menyajikan berbagai grafik yang relevan untuk membantu pengambilan keputusan  di bidang statistik. Contoh program tersebut seperti Microstat, SAS, Micro TSP, MINITAB, Eviews, SPSS,S-PLUS, R, STATGRAPHICS dan sebagainya.
Ø  Contoh 6 Sotfware yang berperan penting dalam statistika
• SPSS
• S-PLUS
• R
• EViews
• MINITAB
• STATGRAPHICS
• SAS
Perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika di masa mendatang, dengan penekanan baru pada statistika eksperimental dan empirik. Beberapa Piranti Lunak Statistika yang banyak digunakan antara lain:
Ø  Piranti lunak berlisensi
Ø  Mathematica
Ø  MATLAB
Ø  Minitab
Ø  MS Excel, dan berbagai add-ins
Ø  MODDE Umetrics
Ø  Statgraphics Centurion XV
Ø  S programming language
Ø  SAS programming language
Ø  SIMCA-P Umetrics
Ø  SPSS
Ø  Stata
Ø  StatSoft STATISTICA
Ø  Piranti Lunak Open Source
Ø  Bahasa pemrograman R
Ø  Sumberdaya Komputasi Statistika Online (UCLA)
Ø  Mondrian (Piranti lunak untuk Analisis Data Eksploratori)
Ø  GNU Octave
Ø  GNU PSPP
Ø  OpenOffice.org/Calc
Ø  Gnumeric
Ø  ROOT
Ø  Piranti Lunak Bebas
Ø  Winpepi
Ø  BV 4.1 Peranti lunak untuk analisis dekomposisi dan pengaturan musiman data runtun waktu
Ø  Zaitun Time Series Piranti lunak untuk analisis data runtun waktu
Resampling: Sebuah Perkawinan Komputer dan Statistik
Berkat kemajuan teknologi komputer, peneliti pendidikan mulai menggunakan metode statistik sederhana. Resampling hanyalah sebuah proses untuk memperkirakan probabilitas dengan melakukan sejumlah besar percobaan numerik. Hari ini, resampling dilakukan dengan bantuan komputer kecepatan tinggi.
Dalam Science News, Peterson (1991) membandingkan teknik resampling untuk para penjudi cara trial-and-error pernah digunakan untuk mencari peluang dalam permainan kartu atau dadu. Sebelum penemuan teori probabilitas, penjudi akan menangani banyak keluar tangan permainan kartu untuk menghitung berapa kali tangan tertentu terjadi. Jadi, dengan eksperimen, penjudi bisa mencari kemungkinan mendapatkan tangan tertentu dalam permainan mereka.
Teori Probabilitas peneliti dibebaskan dari beban percobaan diulang. Dengan beberapa asumsi, peneliti dapat mengatasi berbagai topik. Sementara kemajuan dalam statistik membuka jalan untuk analisis elegan, biaya datang tinggi:
Ø  Kita bisa menganalisis hanya jenis tertentu statistik, seperti mean dan deviasi standar.
Ø  Kita harus membuat asumsi tertentu, seperti asumsi normalitas, tentang distribusi yang mendasari.
Ø  Dan peneliti diperlukan pelatihan khusus untuk menerapkan, mengerti, dan menghargai statistik.
Ø  Tapi teknik resampling mengatasi semua keterbatasan ini hari ini:
Ø  Kita dapat menganalisis statistik hampir apapun.
Ø  Kita tidak harus membuat asumsi tentang distribusi data.
Ø  Dan teknik yang mudah untuk dipahami.

Jumat, 22 Januari 2016

Transistor UJT dan BJT

Diposting oleh Unknown di 22.08 0 komentar

Transistor UJT (UniJunction Transistor)
            Unijunction transistor merupakan sebuah komponen elektronik semi konduktor yang hanya mempunyai satu pertemuan.


            UniJunction Transistor mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1 dan B2). Basis dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan. Dua sambungan ohmik B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang silikon. Resistansi di antara B1 dan B2 ketika emitor dalam keadaan rangkaian terbuka dinamakan resistensi antarbasis (interbase resistance).
Ada dua tipe dari transistor pertemuan tunggal, yaitu:
·         Transistor pertemuan tunggal dasar, atau UJT, adalah sebuah peranti sederhana yang pada dasarnya adalah sebuah batangan semikonduktor tipe-n yang ditambahkan difusi bahan tipe-p di suatu tempat sepanjang batangan, menentukan parameter ɳ dari peranti. Peranti 2N2646 adalah versi yang paling sering digunakan.
·         Transistor pertemuan tunggal dapat diprogram, atau (Programmable Unijunction Transistor) PUT, sebenarnya adalah saudara dekat tiristor. Seperti tiristor, ini terbentuk dari empat lapisan P-N dan mempunyai sebuah anode dan sebuah katode yang tersambung ke lapisan pertama dan lapisan terakhir, dan sebuah gerbang yang disambungkan ke salah satu lapisan tengah. Penggunaan PUT tidak dapat secara langsung dipertukarkan dengan penggunaan UJT, tetapi menunjukkan fungsi yang mirip. Pada konfigurasi sirkuit konvensional, digunakan dua resistor pemrogram untuk mengeset parameter ɳ dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT berlaku seperti UJT konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti ini.
            Cara kerja UniJunction Transistor yaitu UJT dipanjar dengan tegangan positif di antara kedua basis. Ini menyebabkan penurunan tegangan disepanjang peranti. Ketika tegangan emitor dinaikkan kira-kira 0,7V diatas tegangan difusi P (emitor), arus mulai mengalir dari emitor ke daerah basis. Karena daerah basis disupply sangat ringan, arus tambahan (sebenarnya muatan pada daerah basis) menyebabkan modulasi konduktifitas yang mengurangi resistansi basis di antara pertemuan emitor dan saluran B2. Pengurangan resistansi berarti pertemuan emitor lebih dipanjar maju, dan bahkan ketika lebih banyak arus diinjeksikam. Secara keseluruhan, efeknya adalah resistansi negatif pada saluran emitor. Inilah alasan mengapa UJT sangat berguna, terutama untuk sirkuit osilator sederhana.
            Penggunaan UniJunction Transistor yaitu pada osilator relaksasi, selain penggunaan pada osilator relaksasi, penggunaan UJT dan PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll). Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT karena waktu hidup peranti meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting untuk pengendalian AC arus tinggi.
Salah satu contoh Aplikasi Unipolar Junction Transistor adalah sebagai Osilator Relaksasi. Osilator Relaksasi adalah Osilator dimana kondensator diisi sedikit demi sedikit dan lalu dikosongkan dengan cepat.

                                   Contoh Rangkaian Oscilator Relaksasi Dengan UJT


Dari contoh rangkaian oscilator relaksasi diatas rangkaian RC terdiri atas R1 dan C1 . Titik sambungan rangkaian RC dihubungkan dengan emitor dari UJT. UJT tidak akan berkonduksi sampai pada harga tegangan tertentu yang dicapai pada pengisian kapasitor. Saat terjadi konduksi sambungan E-B1 menjadi beresistansi rendah. Ini memberikan proses pengosongan C dengan resistansi rendah. Arus hanya mengalir lewat R3 saat UJT berkonduksi. Pada rangkaian ini sebagai R3 adalah speaker.
            Pada saat pertama kali diberi catu daya, osilator UJT dalam kondisi tidak berkonduksi sehingga titik sambungan RC  E- B1 mendapat bias mundur. Dalam waktu singkat muatan pada C1 akan terpenuhi (dalam hal ini ukuran waktu adalah R*C ). Dengan termuatinya C1 akan menyebabkan sambungan E- B1 menjadi konduktif atau memiliki resistansi rendah. Selanjutnya terjadi pengosoangan C1 lewat sambungan E- B1 yang memiliki resistansi rendah. Ini akan menghilangkan bias maju pada emitor. UJT selanjutnya menjadi tidak berkonduksi dan C1 mulai terisi kembali melalui R1 dan proses ini secara kontinu akan berulang.
        Osilator UJT dipakai untuk aplikasi yang memerlukan tegangan dengan waktu kenaikan (rise time) lambat dan waktu jatuh (fall time) cepat. Sambungan E- B1 dari UJT memiliki keluaran tipe ini. Antara B1 dan “ground” pada UJT menghasilkan pulsa yang tajam (spike pulse). Keluaran tipe ini biasanya digunakan untuk rangkaian pengatur waktu dan rangkaian penghitung. Sebagai kesimpulan osilator UJT sangat stabil dan akurat untuk konstanta waktu satu atau lebih rendah.


BJT (Bipolar Junction Transistor)
Tersusun atas tiga material semikonduktor terdoping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan kolektor (Gambar 1). Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-emitter junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).

                                    Gambar 1. Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)



Gambar 2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole sebagai muatan pembawa (carriers) didalam struktur transistor.


                                                Gambar 2. Simbol BJT tipe npn dan pnp


Prinsip Kerja Transistor

Gambar 3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE) dibias maju (forward-biased) sedangkan sambungan base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).

           Gambar 3. Forward-Reverse Bias pada BJT


Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 4). Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan tegangan negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn yang ada. Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.
Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.

Sumber :
Anonim,. “Unijunction Transistor.”
http://www.americanmicrosemi.com/tutorials/unijunction.htm. Online
Anonim,. “Transistor Sambungan Tunggal.”
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_tunggal. Online
Anonim,. “Unipolar Transistor.” http://www.allaboutcircuits.com/vol_3/chpt_7/8.html. Online
Anonim,. “Konsep Dasar Oscilator Relaksasi.” http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-oscilator-relaksasi/. Online

Sabtu, 16 Januari 2016

Daerah Kerja Transistor

Diposting oleh Unknown di 04.06 0 komentar
Cara Kerja Transistor 



  • Pikirkan transistor sebagai 2 dioda yang saling berlawanan.
  • Sambungan emiter-basis merupakan bias maju akibat V2 sedangkan basis-kolektor sebagai bias mundur. Elektron akan mengalir dari emiter ke basis. Begitu elektron melewati basis, maka elektron akan menghadapi potensial positif dari kolektor. Karena basis sangat tipis, maka hampir semua elektron ke arah kolektor dan hanya sejumlah kecil (5%) dikumpulkan basis membentuk arus IB
  • Arus basis sangat kecil (mikro ampere) sering diabaikan, sehingga yang sering dinamakan arus transistor adalah IE dan IC
IE = IC + IB
Daerah Operasi Transistor
Transistor mempunyai daerah Operasi Transistor, yaitu :
  1. Daerah Aktif
  2. Daerah CutOff
  3. Daerah Saturasi
1. Cut Off
Jika tegangan VCC dinaikkan perlahan-lahan, sampai tegangan VCE tertentu tiba-tiba arus IC mulai konstan. Pada saat perubahan ini, daerah kerja transistor berada pada daerah cut-off yaitu dari keadaan saturasi (On) menjadi keadaan mati (Off). Perubahan ini dipakai pada system digital yang hanya mengenal angka biner 1 dan 0 yang tidak lain dapat direpresentasikan oleh status transistor OFF dan ON.   
Misalkan pada rangkaian driver LED di samping, transistor yang digunakan adalah transistor dengan β = 50. Penyalaan LED diatur oleh sebuah gerbang logika (logic gate)  dengan arus output high = 400 uA dan diketahui tegangan forward LED, VLED = 2.4 volt. Lalu pertanyaannya adalah, berapakah seharusnya resistansi RL yang dipakai. 

IC = β IB = 50 x 400 uA = 20 mA. 

Arus sebesar ini cukup untuk menyalakan LED pada saat transistor cut-off. Tegangan VCE pada saat cut-off idealnya = 0, dan aproksimasi ini sudah cukup untuk rangkaian ini.

RL = (VCC - VLED - VCE) / IC
      = (5 - 2.4 - 0)V / 20 mA
      = 2.6V / 20 mA
      = 130 Ohm

2. Saturasi
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0 volt sampai kira-kira 0.7 volt (transistor silikon), yaitu akibat dari efek dioda kolektor-base yang mana tegangan VCE belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran elektron.

3. Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region). 
Jika hukum Kirchhoff mengenai tegangan dan arus diterapkan pada loop kolektor (Rangkaian CE), maka dapat diperoleh hubungan :
VCE = VCC - ICRC

Dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah : 
PD = VCE.IC

Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya transistor adalah tegangan kolektor-emitor dikali jumlah arus yang melewatinya.
Dissipasi daya ini berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor. Umumnya untuk transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi PDmax. Spesifikasi ini menunjukkan temperatur kerja maksimum yang diperbolehkan agar transistor masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya PDmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.

Jumat, 08 Januari 2016

Hubungan Statistika Dengan Ilmu Komputer

Diposting oleh Unknown di 05.48 0 komentar



Statistika adalah   ilmu   yang   mempelajari   bagaimana   merencanakan,   mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Ilmu komputer adalah studi sistematik tentang proses algoritmik yang menjelaskan dan
mentransformasikan  informasi,  baik  itu   berhubungan dengan   teori-teori,  analisa,   desain, efisiensi, implementasi, ataupun aplikasi-aplikasi yang ada padanya.
Hubungan Statistika Dengan Ilmu Komputer

Komputer dan Statistik sangan beruhungan erat, dari arti kata masing-masing keduanya adalah
Ø  Komputer berasal  dari kata computari dalam bahasa yunani yang berarti mengolah data
Ø  Statistik berasal dari kata statistic yang dapat didefinisikan  sebagai data yang telah terolah. Apakah itu data yang telah terolah? Tidak lain adalah data  mentah yang kemudian mengalami proses pengolahan data.
Dengan bantuan komputer, pengolahan  data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan lebih akurat.  Hal ini sangat dibutuhkan bagi para pengambil keputusan karena informasi yang tepat tapi  lambat tersajinya akan menjadi “basi”, sedangkan informasi yang walaupun cepat namun  tidak akurat akan menghasilkan keputusan yang bisa salah.
PROGRAM KOMPUTER STATISTIK
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer  statistik, dari yang “kuno”  dan berbasis DOS seperti Microstat sampai program berbasis Windows seperti SPSS,S-PLUS,  R, Eviews, Minitab, dan lainnya. Pada dasarnya, program komputer yang berhubungan  dengan pengolahan data statistik bisa dibagi menjadi tiga kelompok:
1. MEMBUAT SENDIRI PROGRAM STATISTIK
Perhitungan statistik bisa dibuat sendiri untuk kegunaan tertentu dengan  bahasa BASIC, PASCAL, dan lainnya. Walaupun mampu menghasilkan  output yang memadai, namun kecuali untuk kegunaan yang bersifat khusus,  pembuatan program sendiri tidak populer dilakukan saat ini.
2. PROGRAM STATISTIK SEBAGAI ADD-INS DARI PROGRAM LAIN
Perhitungan statistik bisa juga dilakukan lewat program yang sebenarnya  tidak difokuskan pada persoalan statistik, namun mampu memproses data-data  statistik dengan cukup memadai. Sebagai contoh, software spreadsheet  Microsoft Excel yang mempunyai ADD-INS (program bantu), di mana  dengan menginstal menu ANALYSIS TOOLPAK, bisa didapatkan serangkaian  prosedur statistik yang memadai.
3. PROGRAM KHUSUS KOMPUTER STATISTIK
Pengolahan data statistik, sejalan dengan makin spesialisasinya banyak software, bisa dilakukan dengan software yang khusus digunakan untuk pengolahan data  statistik. Sofware seperti itu hanya melakukan pengolahan data statistik deskriptif maupun  induktif, menyajikan berbagai grafik yang relevan untuk membantu pengambilan keputusan  di bidang statistik. Contoh program tersebut seperti Microstat, SAS, Micro TSP, MINITAB, Eviews, SPSS,S-PLUS, R, STATGRAPHICS dan sebagainya.
Ø  Contoh 6 Sotfware yang berperan penting dalam statistika
• SPSS
• S-PLUS
• R
• EViews
• MINITAB
• STATGRAPHICS
• SAS
Perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi, misalnya jaringan saraf tiruan. Revolusi komputer telah membawa implikasi perkembangan statistika di masa mendatang, dengan penekanan baru pada statistika eksperimental dan empirik. Beberapa Piranti Lunak Statistika yang banyak digunakan antara lain:
Ø  Piranti lunak berlisensi
Ø  Mathematica
Ø  MATLAB
Ø  Minitab
Ø  MS Excel, dan berbagai add-ins
Ø  MODDE Umetrics
Ø  Statgraphics Centurion XV
Ø  S programming language
Ø  SAS programming language
Ø  SIMCA-P Umetrics
Ø  SPSS
Ø  Stata
Ø  StatSoft STATISTICA
Ø  Piranti Lunak Open Source
Ø  Bahasa pemrograman R
Ø  Sumberdaya Komputasi Statistika Online (UCLA)
Ø  Mondrian (Piranti lunak untuk Analisis Data Eksploratori)
Ø  GNU Octave
Ø  GNU PSPP
Ø  OpenOffice.org/Calc
Ø  Gnumeric
Ø  ROOT
Ø  Piranti Lunak Bebas
Ø  Winpepi
Ø  BV 4.1 Peranti lunak untuk analisis dekomposisi dan pengaturan musiman data runtun waktu
Ø  Zaitun Time Series Piranti lunak untuk analisis data runtun waktu
Resampling: Sebuah Perkawinan Komputer dan Statistik
Berkat kemajuan teknologi komputer, peneliti pendidikan mulai menggunakan metode statistik sederhana. Resampling hanyalah sebuah proses untuk memperkirakan probabilitas dengan melakukan sejumlah besar percobaan numerik. Hari ini, resampling dilakukan dengan bantuan komputer kecepatan tinggi.
Dalam Science News, Peterson (1991) membandingkan teknik resampling untuk para penjudi cara trial-and-error pernah digunakan untuk mencari peluang dalam permainan kartu atau dadu. Sebelum penemuan teori probabilitas, penjudi akan menangani banyak keluar tangan permainan kartu untuk menghitung berapa kali tangan tertentu terjadi. Jadi, dengan eksperimen, penjudi bisa mencari kemungkinan mendapatkan tangan tertentu dalam permainan mereka.
Teori Probabilitas peneliti dibebaskan dari beban percobaan diulang. Dengan beberapa asumsi, peneliti dapat mengatasi berbagai topik. Sementara kemajuan dalam statistik membuka jalan untuk analisis elegan, biaya datang tinggi:
Ø  Kita bisa menganalisis hanya jenis tertentu statistik, seperti mean dan deviasi standar.
Ø  Kita harus membuat asumsi tertentu, seperti asumsi normalitas, tentang distribusi yang mendasari.
Ø  Dan peneliti diperlukan pelatihan khusus untuk menerapkan, mengerti, dan menghargai statistik.
Ø  Tapi teknik resampling mengatasi semua keterbatasan ini hari ini:
Ø  Kita dapat menganalisis statistik hampir apapun.
Ø  Kita tidak harus membuat asumsi tentang distribusi data.
Ø  Dan teknik yang mudah untuk dipahami.
 

WELCOME Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting